Rabu, 03 Oktober 2012
Puisi Akhir Perpisahan Persahabatan
Perpisahan Bukanlah Akhir Persahabatan
Puisi Akhir Perpisahan Persahabatan
Dulu, saat renda-renda kasih masih terjalin syahdu di gitar-gitar yang kupetik
Begitu erat kau genggam tanganku, mengikat setiap sendi-sendi dari jari-jariku yang rapuh
Seandainya tubuhku tak berbalut kulit, mungkin darahmu dan darahku akan menyatu
kini kau menjadi seseorang yang pernah kukenal
aku tiba-tiba menjadi seseorang asing di tengah derai tawamu
berbalut gaun indah dan berbungkus megah hiruk pesta
kau bahkan tak menolehku sejenak
Aku memang tak lagi membutuhkan cintamu
telah ada hati yang kini memilikiku
dan aku senang ketika semua berakhir
di antara kita
Perpisahan, bagiku, bukanlah akhir dari sebuah persahabatan
tak bisakah kita menjadi seperti teman yang bisa bercanda
atau setidaknya, aku bisa bertanya tentang kepalamu yang sering berdenyut
atau aku bertanya ibumu yang keadaannya sering memburuk
atau mungkin juga kau bertanya tentang masa depanku yang sering mengerutkan keningmu
Sebenarnya, aku begitu juga kau, terlalu muda untuk mengenal semua kerikil-kerikil yang bertabur di rel-rel kereta kenangan kita
Tak usah kau simpan tiap jumput memori-memori indah yang pernah kita tanam
sebab hanya akan mengoyak tawa yang kau siram
sebab hanya akan mengubah derai gelak menjadi derai tangis yang dalam
Biarlah, aku mengenangmu sebagai orang yang pernah aku kenal saja
aku akan menyimpan segenap rindu pada sebotol anggur kosong
lalu menghanyutkannya ke laut tak bernama
agar aku dan kau tak pernah lagi saling menyapa
sumber : http://www.dearpoems.com/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar